Menikahi Pria Misterius

Bertemu Dengan 



Bertemu Dengan 

1"Ternyata selera direktur Huo-mu itu sangat tinggi, kalau begitu lain kali aku akan memberikan pakaian pelayan, lalu ditambah dengan kaus kaki dengan motif jaring-jaring warna hitam, jadi kamu bisa mengenakan itu untuk bermain peranan dengan direktur Huo…"     
0

Su Wanwan sudah tidak ingin mendengarnya lagi, "Aku masih ada urusan, aku tutup dulu."     

Baru saja ia menutup telepon, handphonenya kembali berdering dan kali ini dari Nenek Huo yang menanyakan saat ini dia sedang dimana.     

Jam dinding menunjukkan pukul 10 pagi, dan dia sepertinya tidak akan kemana-mana hari ini, tapi… "Nenek, aku… aku hari ini ada urusan…"     

Tiba-tiba handphonenya direbut oleh Huo Jingshen, ia berbicara dengan nada yang lembut dan tenang, "Nenek, kami akan pergi kesana agak malam ya."     

Su Wanwan hanya terdiam mendengarkan, "..."     

"Tidak ada apa-apa, Wanwan barusan bangun, jadi mungkin ada sedikit emosi."     

Su Wanwa menutup matanya, kemudian menatap ke arah Huo Jingshen.     

Setelah menutup teleponnya, Huo Jingshen menyadari istri kecilnya sedang menatap dia dengan penuh kebencian.     

"Memangnya aku emosi saat bangun?"     

Huo Jingshen tidak menjawab, "...."     

"Jika aku sedang emosi bukannya semua itu salahmu, apa kamu sama sekali tidak menyadarinya?!"     

Huo Jingshen masih terdiam.     

"Kalau mau pergi, pergi saja sendiri! Aku tidak mau!"     

"Ayolah." Huo Jingshen merasa seperti sedang menghibur anak kecil, "Aku sudah seminggu tidak pulang, mungkin juga ada yang ingin dikatakan nenek kepadamu."     

Su Wanwan malas menghiraukannya, ia langsung berjalan ke sofa dan mengambil handphone lalu bermain. Belakangan ini terlalu banyak hal aneh yang terjadi, ia tidak memainkan gamenya terlalu lama, jadi rangkingnya sudah turun dan otomatis beberapa bintang sudah turun….     

Huo Jingshen mengerutkan kening beberapa detik, kemudian membalikkan badan dan pergi.     

  **     

Setelah satu permainan berakhir, nenek Huo kembali menelepon, "Wanwan, Jingshen bilang kamu tidak enak badan ya, jadi tidak ingin datang untuk makan, kamu katakan sejujurnya kepada nenek. Kamu tidak sehat bagaimana? Apa Jingshen menyiksa kamu, jadi kamu merasa sedih?"     

"Dasar orang yang tidak tahu malu… apa yang harus aku katakan kepada orang luar?"     

Su Wanwan kembali memarahi pria yang tidak tahu malu itu.     

"Jingshen orangnya memang begitu, dingin dan tidak suka berbicara, lalu terkadang juga tidak cukup detail, kamu harus maklumi ya." Nenek Huo yang menceramahi cucunya sangat lama, kemudian mulai membujuknya, "Cuaca sekarang sangat panas, kalau setiap hari harus ke sekolah juga sangat susah kan, jadi nenek menyuruh Wenxiu untuk membeli kacang hijau khusus untukmu, untuk meredakan panas dalam. Kamu nanti datang bareng Jingshen ya. Nenek juga sudah menyuruh Wenxiu untuk masak makanan yang kamu suka, ada juga buah-buah yang kamu suka…"     

Nenek Huo sangat ramah dan baik, membuat Su Wanwan benar-benar tidak bisa menolaknya dan hanya bisa setuju dengan permintaannya.     

  **     

Setengah jam kemudian, dengan sangat kesal Su Wanwan duduk di dalam mobil. Ia baru menyadari sesuatu setelah mobil berjalan keluar vila, "Dimana anak kecil itu? Dia tidak ikut kita?"     

"Nanti Xu Xin akan datang menjemputnya." Jawab Huo Jingshen.     

"Siapa Xu Xin?"     

Huo Jingshen mengangkat alis dan berkata, "Ibu tirinya."     

"Eh….." "Ibu tirinya?"     

  **     

Mobil Huo Jingshen mulai memasuki daerah taman seni 998, Nenek Huo sempat meminta untuk sekalian dibawakan satu lukisan saat datang.     

Setelah mobil berhenti, Su Wanwan langsung membalikkan kepala kecilnya ke luar jendela berkata, "Kalau mau pergi, pergi sendiri."     

Huo Jingshen tidak menjawab.     

Dia melihat jam tangan, tapi akhirnya menyerah lalu berkata, "Jangan pergi sembarang, tunggu aku di dalam mobil baik-baik."     

"Tunggu kepalamu!" Su Wanwan tidak mempedulikan dia.     

Setelah pria itu keluar dari mobil, Su Wanwan langsung membuka mobil dan keluar untuk berjalan-jalan.     

Sebenarnya di taman seni ini tidak biasa dipakai untuk berjalan-jalan dan sekarang juga masih terlalu pagi, masih belum banyak toko yang buka, Su Wanwan melihat-lihat sebentar dan merasa terlalu panas dan matahari terlalu terik. Ia memutuskan untuk kembali ke mobil dan mendengarkan musik saja.     

Kemudian tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang.     

"Ah!"     

Terdengar jeritan disertai suara kaca pecah. Su Wanwan kesakitan sampai mengeluarkan keringat dingin, luka di kakinya kembali terbuka…. Sepertinya kembali tertimpa barang.     

"Apa kamu ini buta? Kamu jalan tidak pakai mata ya!" Suara wanita yang marah itu terdengar agak familiar.     

Su Wanwan membalikkan badan dan melihat... ternyata Itu adalah Xing Sijing, adik dari Xing Yuyun.     

Setelah dua tahun tidak bertemu, sangat jelas sekarang Xing Sijing tidak mengenalinya lagi.     

"Apa kamu tahu berapa harga barang ini? Sekarang jadi hancur karena kamu!" Wajah Xing Sijing terlihat murka.     

Barang itu adalah hadiah untuk kakeknya yang dipilih Xing Sijing dengan teliti, tapi sekarang semuanya hancur lebur!     

"Berapa harganya?" Tanya Su Wanwan.     

Pertanyaan itu membuat Xing Sijing tertawa, ia sengaja membuat suaranya terkesan sombong lalu berkata, "Memangnya kamu bisa ganti rugi berapa? Aku takut membuatmu terkejut kalau aku mengatakan harganya!"     

Mulut Su Wanwan agak terangkat.     

Putri dari keluarga Xing ini masih tetap tidak memiliki kemajuan, masih tetap angkuh seperti dua tahun yang lalu.     

"Aku sudah banyak bertemu dengan wanita seperti kamu. Siapa yang tidak tahu, kalian biasa datang ke daerah 998 ini untuk mencari pria kaya dan berkarakter kan? Lalu kalian akan menunggu kesempatan. Apa kamu mengira kamu ini sangat cantik ya?" Xing Sijing sambil berkata, sambil menatap Su Wanwan dari atas sampai ke bawah lalu tersenyum menyindir, "Pakaianmu dari atas sampai bawah saja barang jalanan, itu jelas tidak cukup untuk membeli satu lukisan ini. Lihat dirimu baik-baik, wanita sepertimu masih berharap mendapatkan pria kaya? Apa kamu tahu pria di sini menyukai wanita seperti apa? Benar-benar membuatku tertawa saja…."     

Su Wanwan juga tertawa, "Aku tidak tahu, aku hanya tahu kamu telah mempermainkan banyak pria, kenapa, mereka juga suka keluar masuk di daerah ini kan? Jadi kamu baru bisa bertemu denganku di sini? Kalau begitu, kamu dan aku itu sama sekali tidak ada bedanya ya."     

Wajah Xing Sijing berubah, "Wanita jalang, apa yang kamu katakan? Siapa yang mirip denganmu! Dasar tidak tahu diri…."     

"Sijing...."     

Suara pria yang datang dari belakang itu sangat familiar bagi Xing Sijing.     

Su Wanwan mengangkat matanya, Xing Sijing lalu mulai memanggil dengan nyaring, "Kakak, kakak kamu sedang di sini!"     

"Dunia ini memang begitu sempit!" Dengan cepat Xing Sijing merasa mendapatkan tentara tambahan, tanpa menyadari apapun ia langsung berlari ke arahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.